Palembang, Briliannews.com — Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan sebagai saksi, penyidik Pidsus Kejari Palembang akhirnya menetapkan mantan Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda dan suaminya Dedy Sipriyanto sebagai tersangka dugaan kasus tindak pidana korupsi pengelolaan biaya pengganti pengolahan darah PMI Kota Palembang periode 2019-2024
Kepala Kejaksaan Negeri Palembang Hutamrin mengatakan dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan mantan Wakil Walikota Palembang beserta suaminya terjadi menjabat Ketua PMI Palembang periode 2019-2024.
“Penyidik menemukan dua alat bukti berdasarkan pasal 184 KUHAP maka pada hari ini tim penyidik telah menetapkan FA sebagai tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan biaya pengganti pengolahan darah PMI Kota Palembang,”katanya.
Dikatakan Hutamrin Fitrianti Agustinda dan Dedy Sipriyanto ditetapkan sebagai tersangka yang mana saat itu menjabat sebagai ketua PMI kota Palembang dan suaminya Dedy Sipriyanto menjabat sebagai Kabag Administrasi dan Umum pada Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Palembang.
Kedua tersangka dijerat dengan pasal 2 ayat 1 untuk pasal 18 undang-undang RI Nomor 31 tahun 1999 tentang pemerintahan tindak pidana korupsi.
Dugaan korupsi ini bermula dari dugaan penyalahgunaan pengelolaan biaya pengganti pengolahan darah kota Palembang tahun 2020 sampai dengan 2023 di mana diduga penggunaan dana tidak sesuai dengan ketentuan yang menimbulkan potensi kerugian negara dari peran aktif dari pada kedua tersangka tersebut.
Untuk berapa besar jumlah kerugiannya nanti akan ditetapkan dengan perhitungan oleh BPKP,”kata Hutamrin.
Untuk kepentingan penyidikan Fitrianti Agustinda ditahan selama dua puluh hari ke depan di lapas perempuan Palembang, sedangkan Dedy Sipriyanto ditahan di lapas Pakjo Palembang.(Leo)
