Peristiwa

Polda Sumsel Makamkan Bayi Pasutri yang Diturunkan Paksa dari Ambulance RSUD Bari Palembang

×

Polda Sumsel Makamkan Bayi Pasutri yang Diturunkan Paksa dari Ambulance RSUD Bari Palembang

Sebarkan artikel ini

Palembang, Briliannews.com — Peristiwa memiluhkan dialami pasangan suami istri Joko Prastiyawan (40) dan Novi Yanti (29) warga Lorong Kemenduran, Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil Palembang.

Keduanya diturunkan paksa oleh sopir ambulance RSUD Bari Palembang di depan masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo Palembang saat membawa bayinya yang meninggal dunia pada Sabtu (20/9/2025).

Tidak sampai disini saja, Pasutri ini juga diusir oleh keluarganya saat tiba dirumah keluarganya di Kelurahan 10 Ilir.

Anggota Polsek Kertapati Aipda Alimin yang mengetahui hal ini langsung menghubungi siaga SPKT Polda Sumsel meminta bantuan untuk membawa kedua Pasutri dan bayinya yang meninggal dunia ke RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang untuk penanganan lebih lanjut.

Mendapatkan laporan tersebut Kepala Siaga SPKT Polda Sumsel AKP Sutioso dan beberapa anggotanya lalu membawa Pasutri dan bayinya yang meninggal ke Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang.

Kepada wartawan AKP Sutioso mengatakan dirinya dan beberapa dengan izin Pamenwas dan kepala SPKT membawa Pasutri dan bayinya yang meninggal dunia ke rumah sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang untuk tindakan lebih lanjut.

“Karena kedua Pasutri ini sudah gelisah karena anaknya sudah meninggal sejak pagi. Kami juga prihatin karena lama lama dibiarkan kasihan juga dengan jenazah anak tersebut,”katanya.

Dikatakan Sutioso pihak RS Bhayangkara menyerahkan kepada polisi untuk memakamkan bayinya.

“Karena takut nanti kami disalahkan dikemudian hari, kami sampaikan kepada Pasutri ini untuk membuat surat pernyataan kalau memang ingin kami kuburkan bayinya,”tuturnya.

Menurut Sutioso karena kemanusiaan dan bagian tugas dari kepolisian juga mengayomi dan melayani masyarakat akhirnya bayi dimakamkan.

“Kami segera membagi dua tim, tiga personel langsung menuju pemakaman TPU Kamboja untuk menyiapkan Liang lahat sementara yang di Rumah Sakit Bhayangkara memberikan ketenangan kepada ibu bayi. Karena kami khawatir psikologinya terganggu karena tadi suaminya begitu terpukul dan sangat sedih melihat jenazah anaknya yang sudah dibalut kain kapan,”ungkapnya

Sementara itu, Joko Prastiyawan mengatakan bayinya sejak lahir 20 hari yang lalu dirawat di RSUD Bari Palembang dengan keluhan pernapasan, hari ini gagal nafas dan sudah dipasangi selang semua akhirnya anaknya dinyatakan meninggal dunia.

“Semua pemakamannya dibantu oleh polisi, alhamdulillah setelah dimakamkan hati saya tenang karena sebelum dimakamkan saya sangat sedih dan rasanya pengen saya ini ikut mati saja bersama anak saya,”katanya.(Leo)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slot pragmatic
gambolhoki