Palembang, Briliannews.com — Hari kedua kegiatan pelatihan penanggulangan Karhutla di Wisma Atlet Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, 180 Personel Polda Sumsel yang mengikuti pelatihan diajarkan pratek memadamkan api dari Karhutla Rabu (6/8/2025).
Praktek tersebut diberikan tim Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.Selain praktek memadamkan api personel juga diajarkan cara mengoperasikan alat pemadam kebakaran hutan dan lahan (karhutbunla).
Praktek dan teknik memadamkan api sangat berguna untuk meningkatkan kemampuannya saat beroperasi dilapangan.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya SIK MH mengatakan pelatihan penanggulangan Karhutla di hari kedua ini personel diajarkan teknik memadamkan api serta menggunakan peralatan pemadam api.
“Instrukturnya dari Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia,”kata Nandang
Sekretaris Daops Sumatera 17 OKI Manggala Agni Muhammad mengatakan praktek yang diajarkan kepada personel yang mengikuti pelatihan penanggulangan Karhutla meliputi cara memasang peralatan pemadam kebakaran, seperti penggunaan selang, menyalakan mesin, menggulung selang, pemadaman api, hingga praktik cara menuju ke sumber air.
“Memadamkan api karhutla merupakan tugas yang sangat penting disamping mental yang kuat ketika berhadapan dengan Api , apalagi situasi kondisi serta lokasi Karhutla,”kata Muhammad.
Orang-orang yang terlibat dalam pemadaman kebakaran hutan harus memiliki pelatihan dan peralatan yang sesuai, serta harus mematuhi semua pedoman keselamatan yang berlaku.
Kebakaran hutan dapat dengan cepat berubah menjadi situasi yang sangat berbahaya, jadi keselamatan selalu menjadi prioritas utama.
“Teknik yang harus dikuasai ialah pemisahan api, penyiraman air yang menggunakan peralatan, seperti selang, pompa bahkan helikopter waterbombing,”jelasnya.
Kemudian, pemotongan bahan bakar, yakni bahan bakar potensial yang dapat membuat api berkobar, seperti menghapus ranting kering, rumput kering, dan vegetasi yang mudah terbakar.
Adapula penggunaan alat berat, seperti traktor dan ekskavator yang biasa digunakan untuk membuat parit atau kanal air.
Selain itu, ada cara pemadaman api manual dengan alat sederhana, seperti cangkul, sekop, pemadam portabel.
Lalu, bahan pemadaman api, pemantauan, pemadaman lanjutan, koordinasi, evakuasi, kepatuhan terhadap aturan, termasuk peraturan terkait dengan pembatasan pembakaran hutan dan penggunaan bahan bakar berpotensi membahayakan.(Leo)